WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 14 Oktober 2011

ORANG TUA YANG DITERLANTARKAN

Suatu ketika, ada seorang kakek tinggal dengan anaknya. Selain itu,tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun.Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu.Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orang tua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.”Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.Jawaban itu membuat kedua orang tuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, air mata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orang tua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap “bangunan jiwa” yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.


KISAH SEORANG IBU BERMATA SATU

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya.
Dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.
Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolahku untuk menopang keluarga.Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya. 
Keesokan harinya di sekolahku,"Ibumu bermata satu?!?!". eeeee ejek seorang teman. 
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, Mama kenapa engkau hanya memiliki satu mata?Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?"Ibuku diam tak bereaksi.Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini. Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.Malam itu.Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan.Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses. Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses.Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika pada suatu saat anakku bertemu dengan seorang wanita,Apa ? Siapa ini?Ini adalah ibuku. Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.Aku bertanya padanya, "Siapa kamu?. Aku tidak mengenalmu!!!", kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!..."�.Ibuku hanya menjawab, "Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat." Kemudian ia berlalu.Oh syukurlah! Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega.Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku. Hanya sekedar ingin tahu saja.Di sana, aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya. Sebuah surat untukku.Anakku,Aku rasa hidupku cukup sudah kini..Dan, aku tidak akan pergi ke Singapore lagi..Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu.Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau. Dan aku sangat menyesal karena aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu.Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan. Beberapa kali engkau memarahiku.Aku berkata pada diriku, "Ini karena ia mencintaiku!"



Resep Olahan Ayam


      AYAM GORENG BUMBU KUNING

Bahan :
-          1 ekor ayam, potong menjadi 12 bagian
-          6 lbr daun jeruk
-          garam secukupnya
-          500 cc airMinyak goreng secukupnya
Bumbu dihaluskan :
-          5 siung bawang putih
-          3 ruas kunyit
-          1 btg sereh (pakai bagian putihnya)
-          2 ruas lengkuas
-          2 sdm ketumbar
Cara membuatnya :
                          1.       Campur ayam, air, bumbu halus, daun jeruk dan garam secukupnya lalu ungkep sampai ayamnya empuk dan bumbu meresap.
                          2.       Panaskan minyak goreng lalu masukkan beberapa potong ayam, goreng sampai permukaannya garing, angkat dan sajikan.


 
AYAM GORENG KALASAN

             Bahan:
-          1 ekor Ayam beratnya 500 gram dibagi 2 bagian
-          2 lembar Daun salam
-          1 batang Serai
-          1 sdm Munjung tepung sagu
-          1/2 sdt Baking powder
-          1/2 sdm Garam
-          500 ml Air putih
-          400 ml Minyak goreng

Bumbu yang dihaluskan :
-          7 siung Bawang putih
-          7 siung Kemiri
-          3 cm Kunyit
-          1 sdm Ketumbar

Cara membuat:
         1.         Campur semua bahan dan bumbu kemudian ungkep hingga air menjadi 200 ml dengan api kecil.
         2.         Angkat ayam diamkan hingga dingin, lalu rebus sisa kaldu hingga mendidih.
         3.         Masukkan tepung sagu yang sudah dilarutkan dengan 3 sdm air aduk hingga mengental, angkat dan dinginkan, tambahkan baking powder, aduk rata.
         4.         Goreng ayam dengan minyak goreng hingga kecoklatan lalu angkat.
         5.         Goreng kaldu yang sudah dikentalkan hingga menjadi keringan kemudian angkat, letakkan di atas ayam goreng. Hidangkan.


 
AYAM BAKAR MADU (Untuk 4 porsi)

            Bahan:
-          4 buah daging ayam bagian paha atas
-          2 sdm kecap manis
-          2 sdm madu

Bumbu halus :
-          1 siung bawang bombay ukuran kecil
-          3 siung bawang putih
-          2 butir kemiri

             Cara membuat:
                          1.       Tumis bumbu halus sampai harum lalu masukkan sayap ayam, ungkep sampai ayam berubah warnanya.
                          2.       Beri bumbu kecap dan madu, aduk-aduk. Biarkan sampai ayam matang. Matikan api. Dinginkan sebentar agar bumbunya meresap.
                          3.       Bakar ayam di grill sampai warnanya coklat cantik



      AYAM GORENG KREMES (6 porsi)

            Bahan:
-          1 ekor (1,1 kg) ayam, potong menjadi 8-10 bagian
-          300 ml air
-          minyak goreng

Kremes:
-          3 sdm tepung kanji
-          75 g tepung beras
-          5 butir bawang merah, haluskan
-          1/2 sdt garam
-          150 ml air

Bumbu,haluskan:
-          12 butir kemiri
-          7 siung bawang putih
-          1 sdt ketumbar, sangrai
-          2 sdt garam

             Cara membuat:
1.      Rebus ayam bersama bumbu hingga ayam empuk. Angkat.
2.      Sisihkan bumbu yang melekat pada ayam.
3.      Goreng ayam dalam minyak banyak di atas api sedang hingga kuning dan kering. Angkat dan tiriskan.
4.      Aduk bumbu ayam bersama bahan-bahan untuk Kremes hingga rata.
5.      Goreng adonan sesendok demi sesendok hingga mengapung dan kering. Angkat dan tiriskan.
6.      Taburkan kremes ke atas ayam.
7.      Sajikan hangat.



      AYAM POK-POK

            Bahan:
-          Fillet dada ayam 500 gr, potong kotak.
-          Tepung terigu protein sedang 100 gr
-          Tepung maizena 3 sdm
-          Kaldu ayam bubuk 1 sdt
-          Baking powder double acting 1 sdt
-          Telur ayam 1 butir, kocok.
-          Minyak goring 500 ml

Bahan perendam:
-          bawang putih 3 siung, haluskan.
-          Saus tiram 1 sdm
-          Kecap manis 2 sdm
-          Saus inggris ½ sdm
-          Minyak wijen 1 sdt
-          Merica bubuk ½ sdt

Cara membuat:
                          1.       Campur ayam dan bumbu perendam hingga rata, diamkan selama ±30 menit agar bumbu meresap, sisihkan.
                          2.       Campur terigu, maizena, kaldu ayam bubuk, baking powder hingga rata.
                          3.       Gulingkan ayam dalam campuran terigu, celup dalam telur kocok. Angkat dan gulingkan kembali pada campuran terigu, sambil sedikit ditekan-tekan.
                          4.       Panaskan minyak, goring ayam hingga setengah matang. Angkat dan tiriskan. Biarkan uap panasnya hilang.
                          5.       Masukkan dalam plastic, rekatkan dengan sealer hingga kedap udara. Bekukan dalam freezer hingga beku.

Keterangan: Saat akan disajikan goring kembali hingga matang dan kering, angkat dan tiriskan.



CHICKEN NUGGET

           Bahan:
-          Daging ayam bagian dada (tanpa lemak, tulang, dan kulit) 500 gr
-          Tepung tapioca 50 gr
-          Minyak goring secukupnya
Bahan pelapis:
-          Tepung maizena 100 gr
-          Tepung roti panko 200 gr
-          Telur ayam 3 butir
Bumbu:
-          Bawang putih 2 siung, dihaluskan.
-          Ketumbar bubuk ½ sdt
-          Merica ½ sdt
-          Gula 1 sdm
-          Garam 1 sdm
Cara membuat:
                          1.       Pisahkan dada ayam dari lemak, tulang dan kulit. Cuci dengan air dingin, potong kecil-kecil, lalu giling gingga halus.
                          2.       Campurkan daging ayam yang sudah dihaluskan dengan tepung tapioca dan bumbu, lalu aduk hingga adonan tidak lengket ditangan.
                          3.       Bentuk adonan menjadi kotak kecil, lakukan hingga semua adonan habis.
                          4.       Kocok telur hingga tercampur, sisihkan.
                          5.       Gulingkan adonan di atas tepung maizena, celupkan ke dalam kocokan telur, lalu lapisi dengan tepung roti hingga rata.
                          6.       Goring dalam minyak panas selama 3-4 menit atau hingga kuning kecoklatan, angkat, lalu tiriskan. Siap untuk disajikan.